Posted by Lambang Insiwarifianto
Sunday, July 29, 2007
Di Pelabuahan ini, pada bulan Oktober atau Nopember pesta "Ratu Laut". Selain sebagai adat nelayan, pesta laut tersebut sekaligus untuk mengenang kejayaan masa lalu, karena pada abad ke XIV Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang paling ramai sebelum Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia. Pada jamannya, pelabuhan terbesar di Kabupaten Serang ini banyak disinggahi kapal-kapal Persia, Cina, Arab, Portugis, Inggris dan Belanda yang mengadakan hubungan dagang dengan Kesultanan Banten.
Baca Selengkapnya ....
Klenteng Cina/Vihara Budha
Posted by Lambang Insiwarifianto
Klenteng yang dibangun pada masa awal kerajaan Banten ini berada lebih kurang 50 m disebelah barat benteng Speelwijk. Klenteng yang diperkirakan tertua di Indonesia ini selain digunakan untuk beribadah bagi umat Budha, juga sering dimanfaatkan pengunjung dai berbagai kota besar di Indonesia untuk mencoba membaca peruntungan hidupnya.
Baca Selengkapnya ....
Meriam Ki Amuk
Posted by Lambang Insiwarifianto
Meriam yang berhasil direbut dari pemerintahan Belanda ini merupakan yang pertama dimiliki Sultan Banten. Pada bagian atas moncong meriam ini terdapat prasasti dengan hurup Arab, yang bunyinya: "Akibat'l Khairisalamtu'l Imani." Dan menunjuk pada tahun caka 1450.
Baca Selengkapnya ....
Museum Kepurbakalaan Banten
Posted by Lambang Insiwarifianto
Museum ini menyimpan seluruh benda purbakala dan benda-benda budaya Banten Lama. Musium ini berada persis di depan Masjid Agung Banten. Selain dipergunakan untuk menyimpan benda-benda sejarah, musium ini juga sering digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan menambah pengetahuan masyarakat.
Baca Selengkapnya ....
Keraton Surosowan
Posted by Lambang Insiwarifianto
Letaknya berdekatan sekali dengan Masjid Agung Banten, menghadap ke Utara. Bangunan Keraton tersebut saat ini sudah hancur, yang masih nampak hanyalah sisa-sisa berupa pondasi, sisa-sia bangunan kolam pemandian keluarga sultan yang dikenal dengan sebuah Pancuran emas, dan bekas sebuah kolam taman dengan bekas bangunan bale kambangnya.
Baca Selengkapnya ....
Mesjid Agung Banten
Posted by Lambang Insiwarifianto
Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M (966 H).
Mesjid ini letaknya Cuma 10 km dari Serang dan dapat dicapai dengan berbagai kendaraan darat, baik kendaraan bermotor maupun kereta api. Obyek wisata ini bisanya dipadati pengunjug pada hari-hari besar keagamaan Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud.
Di bagian selatan mesjid ini terletak sebuah bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, yang dibangun dengan gaya arsitektur Belanda kuno oleh Hendrik Lucas Cardeel, seorang arsitektur Belanda beragama Islam.
Di halaman depan Masjid berdiri dengan megah sebuah menara yang dibangun antara tahun 1560-1570 (KC Crucq) dengan model konstruksi padat dan tangga naik menyerupai goa, yang dibangun dengan bantuan Cek Ban Cut, seorang arsitek bangsa Mongolia.
Baca Selengkapnya ....
Anyer Serang
Posted by Lambang Insiwarifianto
Nama Serang barangkali tidak sepopuler pantai Anyer, terutama bagi Anda yang suka wisata pantai. Hal ini bisa dimaklumi karena Anyer merupakan obyek wisata yang memiliki pesona tersendiri dan tidak pernah sepi dari pengunjung. Perlu Anda ketahui bahwa pantai Anyer itu termasuk dalam kawasan Kabupaten Serang. Dan Anyer hanyalah sebagin kecil dari obyek wisata di kawasan Kabupaten Serang. Sebab di kawasan ini terdapat obyek-obyek wisata lainnya yang tidak kalah menarik. Mau ngelihat benda-benda purbakala? Di sini ada sisa-sisa peninggalan Keraton Surosowan. Atau mau bersantai ria di pantai sembari menikmati suasana yang alami? Di sini Anda bisa lakukan ini. Kecuali pantai Anyer yang udah kondang itu, di Serang juga ada pantai Karang Bolong yang tak kalah eloknya. Konon kabarnya Serang akan menjadi ibu kota propinsi Banten.
Apabila Serang nanti benar-benar menjadi ibukota, maka sudah bisa dibayangkan bahwa nantinya kawasan ini pasti bakal lebih hidup. Kawasan Serang terletak di diujung barat dari propinsi Jawa Barat, sekitar 80 kilometer dari Jakarta atau hanya membutuhkan waktu antara 60 sampai 90 menit dari ibukota. Untuk menuju ke lokasi wisata, Anda bisa menggunakan jalan tol Jakarta - Merak, Jalan Kereta Api Jakarta - Merak, Kapal Laut Jakarta - Merak atau Lampung - Merak. Anda juga bisa lewat jalan Raya bukan tol. Jika Anda ingin ber-weekend di Serang maka Anda dijamin tidak akan kerepotan sebab di sana sudah tersedia berbagai fasilitas hotel, mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang lima, rumah makan, restauran dan fasilitas rekreasi seperti pantai yang nyaman, alam pegunungan yang alami dan masih banyak lagi yang lainnya. Ditambah lagi dengan tersedianya jajanan pasar yang banyak di sekitar pusat-pusat keamaian dan perbelanjaan "Royal" Serang. Jajanan pasar yang biasanya merebak pada bulan puasa, selalu ditandai dengan munculnya bermunculnya jajanan terkenal berupa Ketan Bintul, Jejorong, Cecuwer, Emping Ceplis, dan lain sebagainya. Sementara itu di kalangan masyarakat luas di kenal pula makanan tradisional seperti kue ongol-ongol, kue talam, kue Jendral Mabok, bubur Lolos, bubur Puser, Kolek Radio dan masih banyak yang lain. Selain itu ada makanan khas Serang, yakni Sate Bandeng. Sate Bandeng yang amat popular itu dibuat di rumah-rumah pengrajin di kota Serang. Sate Bandeng memiliki kelebihan di banding sajian ikan yang lainnya, yang akan mengundang pembeli untuk selalu mendapatkannya jika sedang berkunjung ke serang. Selain itu juga terdapat makanan khas lainnya seperti rabeg Wedus, Sambel Burog/sambel kulit Geritul Dan untuk oleh-oleh, Anda bisa membeli buah-buahan segar diantaranya sawo yang banyak jumlahnya.
Baca Selengkapnya ....